Rumah Sakit Nasser di selatan Gaza mengatakan 24 orang telah tewas di dekat lokasi pendistribusian bantuan.
Orang-orang Palestina yang berada di lokasi tersebut mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan saat orang-orang sedang mencoba mengakses makanan pada hari Sabtu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tidak ada korban luka yang diketahui akibat tembakan IDF di dekat lokasi tersebut.
Secara terpisah, seorang pejabat militer Israel mengatakan tembakan peringatan ditembakkan untuk membubarkan orang-orang yang menurut IDF dianggap sebagai ancaman.
Klaim dari kedua belah pihak belum diverifikasi secara independen. Israel tidak mengizinkan organisasi berita internasional, termasuk kaingnews, masuk ke Gaza.
Gambar yang dilihat oleh kaingnewslater pada Sabtu menunjukkan sejumlah kantong jenazah terlihat di halaman Rumah Sakit Nasser yang dikelilingi oleh perawat dan orang-orang dengan pakaian berdarah.
Dalam video lain, seorang pria mengatakan orang-orang menunggu bantuan ketika mereka menjadi sasaran tembakan selama lima menit. Seorang petugas medis menuduh pasukan Israel membunuh dengan dingin.
Video-video tersebut belum diverifikasi oleh kaingnews.
Reuters mengatakan telah berbicara dengan saksi yang menggambarkan orang-orang ditembak di kepala dan tubuh. Agensi berita ini juga melaporkan melihat mayat yang dibungkus kain kafan putih di rumah sakit Nasser.
Telah hampir setiap hari dilaporkan orang-orang tewas akibat tembakan Israel saat mencari makanan di Gaza.
Israel menerapkan blokade total terhadap pengiriman bantuan ke Jalur Gaza pada Maret, dan kemudian melanjutkan ofensif militer terhadap Hamas, sehingga menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan. Israel mengatakan ingin memberi tekanan kepada kelompok bersenjata Palestina untuk melepaskan tahanan Israel.
Meskipun blokade sebagian dilemaskan pada akhir Mei, di tengah peringatan tentang kelangkaan makanan yang akan datang dari para ahli global, masih terjadi kekurangan makanan yang parah, serta obat-obatan dan bahan bakar.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina, Unrwa, mengatakan ada ribuan anak-anak yang kekurangan gizi di seluruh wilayah tersebut, dengan kasus-kasus baru yang terdeteksi setiap hari.
Selain mengizinkan beberapa truk bantuan PBB, Israel dan AS mendirikan sistem distribusi bantuan baru yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), dengan mengatakan mereka ingin mencegah Hamas mencuri bantuan.
Pada Jumat, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa mereka telah mencatat sejauh ini 798 pembunuhan terkait bantuan, termasuk 615 di sekitar lokasi GHF, yang dioperasikan oleh kontraktor keamanan swasta Amerika Serikat dan berada di dalam zona militer di selatan dan tengah Gaza.
183 pembunuhan lainnya dicatat dekat konvoi pasukan PBB dan bantuan lainnya.
Militer Israel mengatakan mereka mengakui telah terjadi insiden di mana penduduk sipil mengalami cedera, dan bahwa mereka sedang berupaya meminimalkan "kemungkinan gesekan antara penduduk dan pasukan [Israel] sebanyak mungkin".
GHF menuduh PBB menggunakan "statistik yang palsu dan menyesatkan" dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Beberapa hari yang lalu, seorang mantan kontraktor keamanan untuk GHFmemberitahu kaingnews yang dia saksikan rekan kerjanyamenembak beberapa kali pada warga Palestina yang lapar yang tidak menunjukkan ancaman. GHF mengatakan tuduhan tersebut secara kategoris palsu.
Israel meluncurkan kampanye militer di Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 orang lainnya ditawan.
Sekurangnya 57.823 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
- "Mereka masih anak-anak": Ibu berduka atas kematian putranya yang tewas dalam serangan Israel saat menunggu bantuan
- Rumah Sakit Umum Gaza yang terbesar dan masih berfungsi menghadapi bencana, menurut peringatan para tenaga medis, sementara Israel memperluas operasi militer mereka
- Anak-anak yang antre untuk mendapatkan suplemen tewas dalam serangan Israel di Gaza, kata rumah sakit