Bimtek Calon Petugas Haji 2025: Kemenag Tegaskan Amanah dan Tanggung Jawab dalam Layanan Jemaah

Jakarta (PHU) — Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia tengah melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025. Bimtek yang berlangsung dari 14 hingga 20 April 2025 ini bertujuan untuk mempersiapkan petugas agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji di tanah suci.

Direktur Bina Haji Umrah, Musta'in Ahmad, dalam kesempatan ini menekankan pentingnya amanah yang diemban oleh para petugas haji. Menurutnya, setiap petugas harus menyadari bahwa tugas yang diberikan merupakan tanggung jawab besar yang harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun akhirat.

"Bimtek ini adalah bagian dari persiapan kita untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji di Saudi Arabia. Petugas haji harus siap menghadapi segala tantangan dan memikul amanah dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Musta'in Ahmad.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik pada Setjen Kemenag, Achmad Fauzin, yang turut mendukung kegiatan Bimtek ini. Ia menyampaikan bahwa setiap calon petugas haji harus mengikuti kegiatan ini dengan sepenuh hati, mengingat besar dan mulianya tugas yang akan diemban.

Penambahan Kuota Petugas Haji Indonesia

Musta'in Ahmad juga mengungkapkan kabar baik mengenai kuota petugas haji Indonesia 2025. Awalnya, Indonesia mendapat kuota petugas haji sebanyak 2.210 orang, atau sekitar 1% dari total 221.000 kuota jemaah. Namun, seiring perkembangan terbaru, Arab Saudi mengembalikan kuota petugas haji Indonesia menjadi 2% dari jumlah jemaah. Artinya, 2.210 petugas tambahan akan bergabung menjadi bagian dari PPIH Arab Saudi 2025.

"Perlu ditegaskan, penambahan kuota petugas haji ini merupakan penormalan, bukan penambahan jumlah secara signifikan. Proses seleksi calon petugas telah dimulai sejak Desember 2024 dan berjalan sesuai prosedur yang ketat," jelas Musta'in Ahmad.

Tantangan dan Mental Pemenang

Musta'in Ahmad juga mengingatkan bahwa kondisi di lapangan selama penyelenggaraan haji sangat dinamis dan penuh tantangan. Para petugas harus siap menghadapi situasi yang berkembang, termasuk kemungkinan untuk berganti peran. Misalnya, petugas akomodasi yang awalnya bertugas di penginapan bisa diminta untuk membantu petugas transportasi.

"Petugas haji tidak boleh mudah menyerah atau cengeng. Mental kita haruslah mental pemenang. Apapun hambatan yang muncul, kita harus tetap tenang dan tidak panik," tegas Musta'in Ahmad.

Kerjasama Tim untuk Layanan Terbaik

Lebih lanjut, Musta'in Ahmad mengingatkan pentingnya kerjasama yang solid antar petugas. Ia mengungkapkan bahwa selain saling mengenal secara fisik, petugas juga harus saling mengenal secara batin, menciptakan ikatan yang kuat sebagai satu tim yang solid.

"Konsep '267' harus kita perkuat. Apa itu? Re-La-Si. Relasi antar sesama petugas harus dijaga dan dibina dengan baik, karena kita semua bekerja bersama untuk melayani jemaah haji," tambah Musta'in Ahmad.

Bimtek ini menjadi momen penting untuk memperkuat mental, keahlian, dan solidaritas para petugas haji Indonesia. Dengan persiapan yang matang, diharapkan mereka dapat menjalankan tugas dengan penuh amanah, memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap jemaah haji Indonesia.

Sumber : haji.kemenag.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *