Madinah – Menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia kloter pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Daerah Kerja Bandara menyatakan kesiapan penuh. Kedatangan kloter perdana ini dijadwalkan pada 2 Mei 2025 di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Menurut Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, berbagai persiapan telah dilakukan jauh hari sebelumnya. Mulai dari koordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi, otoritas bandara, hingga delapan syarikah atau perusahaan layanan yang beroperasi di bandara.
“Kami sudah menyelesaikan pelatihan teknis untuk 50 tenaga lokal dan menyambut 90 petugas dari Indonesia yang akan bergabung dalam tim,” ujar Basir pada Rabu (30/4/2025).
140 Petugas Disiagakan Layani Kedatangan Jemaah Haji
Untuk memastikan proses kedatangan berjalan lancar, sebanyak 140 petugas haji dikerahkan. Mereka akan fokus pada berbagai layanan seperti penyambutan, bimbingan ibadah, transportasi, hingga perlindungan jemaah haji.
Salah satu layanan unggulan yang disiapkan adalah fast track haji, yaitu proses imigrasi cepat yang diperuntukkan bagi jemaah dari tiga embarkasi besar: Surabaya, Solo, dan Jakarta (kode JKG dan JKS). Layanan ini memungkinkan jemaah langsung naik bus ke hotel tanpa proses imigrasi panjang.
“Dengan fast track, jemaah bisa menghemat waktu dan energi setelah penerbangan panjang,” jelas Basir.
17 Kloter Mendarat di Hari Pertama
Di hari pertama, sebanyak 17 kloter jemaah haji Indonesia dijadwalkan mendarat. Tiga di antaranya akan tiba di pagi hari:
- JKG 1 (Jakarta) pukul 06.15
- LOP 1 (Lombok) pukul 07.20
- SOC 1 (Solo) pukul 09.40
Basir mengimbau jemaah agar memperhatikan ketentuan barang bawaan, seperti tidak membawa obat-obatan dan rokok secara berlebihan serta membungkus makanan secukupnya. Hal ini penting agar tidak terkendala pemeriksaan x-ray di bandara.
Komitmen Petugas: Layanan Prima Tanpa Kendala
Merespons arahan Menteri Agama RI, Basir menegaskan bahwa petugas haji akan memberikan layanan prima tanpa kesalahan, terutama pada kloter-kloter awal yang menjadi barometer pelayanan haji secara keseluruhan.
“Kami akan lakukan orientasi lapangan, petugas baru dibimbing oleh yang berpengalaman. Harapannya semua proses berjalan profesional dan lancar,” tutupnya.
Sumber: haji.kemenag.go.id