Keutamaan Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Menurut Hadits​

Keutamaan Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Menurut Hadits

Keutamaan Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Menurut Hadits

Dalam kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, terdapat hadits yang menegaskan keutamaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Az-Zubair, yang menyampaikan perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut: “Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram, dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban) [HR. Ahmad, 26:41-42; Ibnu Hibban, 1620. Sanad hadits ini sahih].

Berikut adalah beberapa faedah yang dapat dipetik dari hadits ini:

  1. Keutamaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi: Hadits ini menjadi dalil yang kuat mengenai keutamaan dua masjid suci ini. Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mendatangkan pahala yang besar, sehingga bersengaja untuk safar ke sana dianggap sebagai ibadah yang sah. Sebaliknya, untuk masjid lainnya, tidak diperbolehkan bersengaja safar dalam rangka ibadah kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

  2. Lipatan Pahala Terkait Shalat: Hadits ini secara khusus menyinggung lipatan pahala terkait shalat di dua masjid tersebut. Sementara tidak ada indikasi untuk lipatan pahala pada ibadah lain seperti puasa dan sedekah, keutamaan beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tetap terjaga.

  3. Berlipatnya Pahala Shalat di Masjid Nabawi: Penting dicatat bahwa berlipatnya pahala shalat di Madinah hanya berlaku untuk Masjid Nabawi saja, bukan seluruh kota Madinah.

  4. Ikhtilaf tentang Berlipatnya Pahala di Masjidil Haram: Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah berlipatnya pahala shalat di Masjidil Haram berlaku untuk seluruh tanah haram atau hanya di Masjidil Haram saja. Pendapat yang lebih kuat adalah bahwa berlipatnya pahala hanya terjadi di Masjidil Haram, seperti yang ditegaskan dalam hadits lain yang menyebutkan keutamaan Masjid Kabah.

  5. Ziarah ke Masjid Nabawi: Hadits ini mengajak jamaah haji dan umrah untuk tidak hanya mendatangi Baitullah di Masjidil Haram, tetapi juga menjadikan ziarah ke Masjid Nabawi sebagai bagian dari perjalanan ibadah. Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang disebutkan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sebagai tempat yang bisa dijadikan tujuan ibadah.

Dengan kekhususan keutamaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, hendaklah umat Islam menjadikan perjalanan ke dua masjid suci tersebut sebagai suatu amalan yang mendatangkan keberkahan dan keutamaan yang luar biasa dalam ibadah mereka.