MADINAH — Hingga hari kelima kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, sebanyak 87 kloter telah tiba, mencakup 33.831 jemaah dari total 203.320 yang dijadwalkan. Di tengah meningkatnya jumlah kedatangan setiap hari, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, memastikan bahwa seluruh layanan untuk jemaah berjalan baik, lancar, dan terkendali.
“Alhamdulillah semua layanan — mulai dari sambutan, akomodasi, konsumsi, hingga transportasi — berjalan lancar. Jika ada masalah kecil, petugas yang sudah terlatih dan berpengalaman langsung bisa menanganinya,” ungkap Muchlis usai rapat koordinasi pada Senin malam (5/5) bersama Kadaker Madinah, Kadaker Bandara, kepala sektor, dan tim KKHI.
Tahun ini, terdapat dinamika baru: satu kloter tidak lagi diisi jemaah dari satu syarikah saja. Dari 55 kloter awal yang dicatat, hanya 13 kloter yang berasal dari satu syarikah. Selebihnya campuran.
Ada delapan syarikah resmi yang melayani jemaah Indonesia, yaitu: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad. Setiap syarikah melayani antara 11.000 hingga 36.000 jemaah.
Muchlis mengakui sistem ini menjadi tantangan baru dalam koordinasi lapangan. “Namun, koordinasi dengan semua syarikah berjalan baik. Jemaah tetap mendapat layanan layak dan terjamin,” ujarnya.
Tantangan utama, lanjutnya, akan terlihat saat fase puncak ibadah — terutama pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah pada 10 Mei, dan saat wukuf di Arafah, serta mobilisasi di Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
“Kunci sukses haji itu pada pergerakan. Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan semua syarikah agar tidak ada gangguan,” tegasnya.
Ia juga meminta agar setiap jemaah, meskipun hanya satu orang yang terpisah dari kloternya, tetap didampingi oleh pihak syarikah.
Dengan terus meningkatnya jumlah kloter yang datang, sistem multi-syarikah ini menjadi ujian nyata soliditas PPIH. Namun, dengan koordinasi intensif dan pengalaman di lapangan, tantangan tersebut diyakini bisa dilalui tanpa mengurangi kenyamanan dan keselamatan jemaah.
Sumber: haji.kemenag.go.id