Madinah — Memasuki hari kelima kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, perhatian besar diberikan kepada para jemaah lansia. Berdasarkan data Siskohat hingga Selasa pagi (6/5), tercatat 34.272 jemaah telah tiba, dengan 7.376 di antaranya merupakan jemaah lanjut usia, atau sekitar 21,5 persen dari total kedatangan.
Melihat jumlah lansia yang signifikan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengoptimalkan layanan berbasis pendekatan ramah lansia. Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, menegaskan bahwa pendampingan dan pelayanan khusus bagi lansia, disabilitas, serta jemaah risiko tinggi telah disiapkan sejak awal.
“Bahkan orang yang pertama kali ke luar negeri saja bisa bingung, apalagi lansia. Karena itu, petugas kita sudah dilatih untuk memberikan pendampingan penuh,” ujar Muchlis saat ditemui di Kantor Daker Madinah pada Senin malam.
Selain itu, Muchlis juga memberikan imbauan khusus bagi jemaah lansia agar tidak terlalu memforsir diri dalam menjalankan ibadah di Madinah. Ia mengingatkan bahwa beban ibadah akan jauh lebih berat saat memasuki fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Kalau sekarang mereka kelelahan, nanti saat puncak ibadah justru tidak sanggup. Ini yang ingin kita cegah,” tegasnya.
Aspek konsumsi menjadi perhatian berikutnya. PPIH menerima beberapa masukan terkait menu makanan yang kurang sesuai dengan kebutuhan lansia, seperti terlalu pedas atau penggunaan bumbu yang tidak ramah bagi sistem pencernaan mereka. Muchlis langsung mengevaluasi penyajian menu yang dinilai kurang adaptif.
“Makanan itu bukan hanya halal, tapi juga harus baik dan sesuai kebutuhan lansia—bergizi, tepat waktu, dan mudah dikonsumsi,” kata Muchlis.
Sejak jauh hari, tim konsumsi telah dipersiapkan, melibatkan ahli gizi termasuk dari Poltekpar Bandung. Namun, penyesuaian tetap dilakukan berdasarkan evaluasi harian. Jemaah dengan kebutuhan konsumsi khusus, termasuk yang sedang dipantau secara medis, dapat melapor ke petugas hotel untuk ditindaklanjuti oleh tim konsumsi PPIH.
Dengan jumlah jemaah yang masih terus berdatangan hingga mencapai target 203.320 orang, pendekatan layanan inklusif dan adaptif menjadi bagian krusial dalam kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Tujuannya jelas: agar setiap jemaah, terutama para lansia, dapat menjalani ibadah dengan aman, nyaman, dan penuh kekhusyukan.
Sumber: haji.kemenag.go.id