Jakarta, 3 Mei 2025 — Pemerintah Indonesia menunjukkan kemajuan besar dalam pelayanan kesehatan jemaah haji. Hal ini tercermin dari penurunan signifikan angka kematian jemaah Indonesia selama musim haji 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada 2023 tercatat 773 jemaah wafat, maka tahun 2024 jumlahnya turun drastis menjadi 461 orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari perbaikan sistem layanan kesehatan jemaah haji, terutama di aspek pemeriksaan dini dan pendampingan yang lebih intensif.
“Pemeriksaan kesehatan kini dilakukan lebih awal. Salah satu penyebab utama kematian adalah pneumonia dan serangan jantung yang terlambat ditangani,” ujar Menkes saat pelepasan kloter pertama Embarkasi Jakarta (JKG 01) di Asrama Haji Pondok Gede.
Dalam kloter tersebut, sebanyak 389 jemaah diberangkatkan bersama empat petugas pendamping: satu dokter, satu perawat, ketua kloter, dan pembimbing ibadah.
Sistem Rujukan Lebih Cepat dan Akses RS Lebih Mudah
Tahun ini, pemerintah melakukan optimalisasi peran rumah sakit di Arab Saudi. Akses layanan medis menjadi lebih cepat dan efisien bagi jemaah haji Indonesia. Pemerintah Saudi juga memberikan daftar lembaga layanan kesehatan resmi, dan Kementerian Kesehatan RI telah menunjuk mitra terbaik untuk membantu penanganan darurat.
“Saudi kini sadar bahwa lambatnya proses rujukan jadi faktor utama banyaknya jemaah wafat. Karena itu, RS rujukan kini lebih siap dan didukung tim medis berbahasa Indonesia,” lanjut Menkes.
Kesiapan Layanan Kesehatan Haji 2025
Untuk musim haji 1446 H/2025 M, Kemenkes telah menyiapkan 1.766 tenaga kesehatan, termasuk:
- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
- Pos kesehatan di bandara dan sektor haji
- Armada ambulans
- Distribusi vaksin meningitis dan polio
- Paket obat-obatan dan perlengkapan kesehatan
Pemeriksaan jemaah kini juga mencakup aspek kognitif, mental, dan kemampuan aktivitas harian (ADL), terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Menteri Agama Nasaruddin Umar turut memastikan bahwa seluruh fasilitas dan layanan di Madinah sudah siap menyambut kedatangan jemaah gelombang pertama.
Sumber: haji.kemenag.go.id