Perjuangan Rina, Guru Honorer dan Hafizhah Muda Asal Subulussalam Menuju Tanah Suci

Subulussalam — Impian untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci akhirnya terwujud bagi Rina Kombih, seorang guru honorer yang juga hafizhah Al-Qur’an asal Kota Subulussalam, Aceh. Tahun ini, Rina resmi terdaftar sebagai jemaah haji Indonesia untuk musim haji 1446 H/2025 M, menggantikan sang ayah yang telah wafat pada 2022.

Lahir pada 27 Maret 2004, Rina melanjutkan amanah sang ayah yang sebelumnya telah mendaftar haji sejak 2012. Meski usianya masih muda, perjuangannya luar biasa. Di tengah perannya sebagai pengajar di Madrasah Swasta Mardhatillah dan sebagai mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam di STIT Hamzah Fansuri, Rina juga turut menanggung beban ekonomi keluarga bersama ibundanya, Nafsiah Muara Pea.

Ibunya kini menjalani dua pekerjaan: berjualan jajanan dan papan kayu, profesi yang dulu dijalani sang ayah. Sementara Rina mengajar tahfiz di tiga jenjang madrasah — MI, MTs, dan MA. Dari penghasilan sederhana itulah, mereka perlahan menabung untuk melunasi biaya haji.

"Butuh 14 tahun tabungan dari ibunda dan 4 tahun perjuangan dari saya untuk bisa sampai ke tahap ini," ujar Rina penuh syukur.

Meski sempat terhambat pelunasan, Rina berhasil masuk tahap pelunasan kedua dan kini bersiap menunaikan ibadah haji. Baginya, ini bukan hanya tentang menyempurnakan rukun Islam, tetapi juga bentuk bakti kepada kedua orang tuanya.

"Jangan pernah ragu akan pertolongan Allah. Kalau kita punya niat dan yakin, insya Allah selalu ada jalan," tuturnya.

Kini, seluruh jemaah haji dari Kota Subulussalam telah menyelesaikan manasik dan vaksinasi, dan akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 21 Mei 2025 mendatang, bertepatan dengan potensi pelaksanaan haji akbar.

“Allah tidak menunggu kita mampu, tapi Dia akan memampukan siapa yang terpanggil,” tutup Rina, dengan mata berkaca-kaca.

Sumber: haji.kemenag.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *